Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta tahun ini mengadakan Bengkel Riset Naskah Drama dengan mengangkat tema “Album Keluarga”. Para peserta akan ditantang untuk melakukan penulisan naskah yang akan tetap berpijak pada foto figuratif yang berkaitan dengan korban pembantaian sejarah, seperti tragedi 1965-1966. Tidak hanya itu, peserta juga akan diminta untuk melakukan tiga tahap riset: riset tekstual, wawancara, dan lokasi. Untuk riset tekstual, DKJ menyediakan buku-buku tentang peristiwa pembantaian ’65-’66. Selebihnya, riset dilakukan masing-masing oleh para peserta.

Peserta Bengkel Riset Naskah Drama tahun ini adalah Irawita (JKT), Arung Wardana, Yustiansyah Lesmana, Gultom Tewe, Dendi Madiya, Dediesputra Siregar, Ferdi Firdaus, Halim Bahriz (Lumajang), Bode Riswandi (Tasikmalaya), Ibed Suragana Yuga (Yogyakarta). Bengkel naskah ini diadakan selama 5 hari pada 10 Oktober – 6 November di Studio Hanafi, Depok dan kantor DKJ.

Dalam ‘bengkel’ ini, akan dihadirkan pembicara Berto Tukan (penulis dan peneliti) , Benny Yohannes (dosen Universitas Padjajaran, dan Adinda Luthvianti (pelatih teater). Berto Tukan akan memberi materi seputar sejarah 1965 dan tips membaca arsip secara kreatif. Benjon, panggilan akrab Benny Yohannes, akan memberikan materi metodologi penulisan naskah. Sedangkan Adinda Luthvianti akan menjelaskan mengenai etika penulisan naskah.