Sesuai dengan sejarah pendiriannya (SK Gubernur No. Ib. 3/2/19/1968), anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) berganti setiap tiga tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk penyegaran terkait fungsi DKJ. Maka pada 3 Maret, muncul lah Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomer 630 tahun 2016 mengenai anggota DKJ yang baru, menggantikan anggota periode 2013-2015.

Pengukuhan anggota DKJ periode 2015-2018 dilakukan pada Senin (25/4) di Balai Agung, Balaikota oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pukul 14.00 WIB. Dihadiri pula oleh Akademi Jakarta (AJ) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

Berikut adalah nama-nama 25 penggiat seni yang dibagi menjadi enam komite:

  1. Komite Film: Agni Ariatama, Lulu Ratna, Meiske Taurisia, Hikmat Darmawan, dan Prima Rusdi
  2. Komite Musik: Anto H. Hoed, Anusirwan, Otto Sidharta, dan Sri Aksana Sjuman
  3. Komite Sastra: Aini Sani Hutasoit, Linda Christanty, Yahya Andi Saputra, dan Yusi Avianto Pareanom
  4. Komite Seni Rupa: Danton Sihombing, Hafiz, Irawan Karseno, dan Mia Maria
  5. Komite Tari: Hartati, Helly Minarti, Rusdi Rukmarata, dan Yola Yulfianti
  6. Komite Teater: Adinda Luthvianti, Afrizal Malna, Budi Sobar, dan Rita Matumona

Setelah mereka dikukuhkan, pada hari yang sama diadakan acara Pisah-Sambut Anggota DKJ yang diadakan di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki. Acara ini diadakan untuk menjalin kehangatan para anggota periode lama dan baru. Selain para anggota DKJ, hadir pula Kepala Unit Pelaksana Taman Ismail Marzuki, anggota AJ, dan Institut Kesenian Jakarta.

Dalam pertemuan keakraban tersebut Irawan Karseno, Ketua PH period 2013-2015, menyampaikan beberapa program unggulan DKJ dan ‘pekerjaan rumah’ yang belum tercapai. “Status kelembagaan DKJ sebaiknya diperkuat dengan payung hukum, antara lain terkait dengan pendanaan dan kesejahteraan karyawan DKJ. Semoga kita bisa segera keluar dari jeratan (sistem) hibah,” ujar Irawan Karseno.

Menurut Sardono Waluyo Kusumo, Guru Besar IKJ yang juga hadir dalam acara tersebut, anggota DKJ harus memahami sejarah dibentuknya DKJ, mengapa Ali Sadikin membentuk DKJ, sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik. “Saya hadir dalam pengukuhan tadi. Ada satu kalimat Ahok yang diucapkan sama persis dengan Ali Sadikin. Dia bilang, biarlah kesenian DKJ yang urus, kita (birokrat) tidak tahu apa-apa,” kenang Sardono.

Anggota DKJ yang baru akan melangsungkan rapat pleno pada Selasa, 10/5 mendatang di kantor DKJ. Dalam rapat tersebut, Pengurus Harian periode sebelumnya memberikan presentasi laporan kerja selama tiga tahun, yang menjadi acuan kerja selama satu tahun ini. Dalam rapat tersebut juga dilakukan pemilihan lima pengurus harian DKJ, masing-masing untuk posisi Ketua, Sekertaris Umum, Kepala Program, Kepala Administrasi dan Keuangan dan Kepala Bagian Umum (Arsip dan Dokumentasi).