KBR, Jakarta- Dewan Kesenian Jakarta mengecam tindakan pelarangan kegiatan 3rd Asean Literary Festival 2016 oleh aparat keamanan dan pengelola Taman Ismail Marzuki. Menurut Ketua Dewan Kesenian Jakarta  Irawan Karseno, pelarangan acara 3rd Asean Literary Festival 2016 merupakan bentuk pembungkaman terhadap upaya pelurusan sejarah.

DKJ, kata Irawan, mengutuk aksi pelarangan kegiatan yang sudah terjadi untuk ketiga kalinya di TIM, “Dewan Kesenian Jakarta mengingatkan dan mengutuk segala tindakan  yang menghalang-halangi setiap usaha historis untuk membuka tabir gelap dalam sejarah. Itu tidak bisa dikaitkan sebagai dendam sejarah lama.” jelas Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno di Jakarta, Kamis (5/5)

Ia melanjutkan, ” Cara pandang yang tetap mempertahankan pandangan tunggal dalam melihat sejarah berarti memperlihatkan adanya kelompok dalam masyarakat yang tetap ingin bangsa kita tumbuh dalam sejarah yang buta,”

Irawan Karseno menambahkan, dengan tetap melanjutkan acara maka  panitia menyelamat wajah Indonesia di dunia internasional sebab forum itu dihadiri oleh kelompok dan perwakilan lembaga internasional, “Saya kira kawan-kawan justru sebetulnya menyelamatkan citra bangsa kita. Karena forum ini adalah forum internasional. Memalukan sekali, apakah bangsa ini seakan-akan belum siap menjadi bangsa yang beradab dan siap bertarung dalam pertarungan investasi kulturan di dunia. Itu yang sangat-sangat memalukan,” jelasnya. (Sumber: Portal KBR)