“Satirisme A.A. Navis”



Latar Belakang

Dalam sejarah sastra di Indonesia, kritik sastra berperan besar menumbuhkan diskursus menarik dan penting, seperti perdebatan tentang seni untuk seni atau seni untuk masyarakat, orientasi ke Barat atau ke Timur, keuniversalan atau kenasionalan, realisme sosialis versus “Surat Kepercayaan Gelanggang”, metode kritik—khususnya tentang kritik analitik versus Ganzheit di ujung periode 1960-an, dan masih banyak lagi. Begitu pula dalam menghadirkan ketokohan, sebagaimana yang dikerjakan oleh H.B. Jassin ataupun A. Teuuw dalam memperkenalkan tokoh-tokoh sastra penting Indonesia.

Kritik sastra terbukti berperan penting untuk menumbuhkan ekosistem sastra dan memperkenalkannya pada khalayak yang lebih luas. Melalui pembacaan dan telaah yang mendalam, para kritikus sastra memberikan penilaian, masukan perbaikan, serta mendorong pertumbuhan karya maupun penulis sastra Indonesia, dan pada akhirnya mendukung peningkatan mutu karya sastra Indonesia. Terkadang, para kritikus sastra juga menjadi jembatan yang menghubungkan antara para penulis dengan pembacanya, memantik tafsir dan pembacaan yang lebih holistik atas suatu karya sastra. Tak pelak, kehadiran kritik sastra yang baik menjadi parameter dari seberapa sehatnya iklim bersastra.

Sayembara Kritik Sastra DKJ telah diselenggarakan sejak 2007. Sayembara kritik sastra tidak hanya memperkuat kancah sastra Indonesia, tetapi juga memperkuat jaringan kolaborasi antara penulis, pembaca, dan ekosistem sastra secara keseluruhan. Selain sayembara, upaya yang dilakukan Komite Sastra DKJ untuk menumbuhkan generasi penulis kritik sastra yang baru adalah mengelola sebuah situs web kritik sastra, tengara.id, yang menyemarakkan dunia kritik sastra di Indonesia hari ini dan menerbitkan sejumlah karya yang telah memenangi sayembara kritik sastra DKJ.

Dalam menyambut momen penting 100 Tahun A.A. Navis, serta merayakan penetapan hari lahir A.A. Navis oleh UNESCO sebagai hari perayaan internasional, Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta bekerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Sayembara Kritik Sastra yang mengangkat ketokohan A.A. Navis dalam dunia sastra. Peristiwa ini adalah momentum yang tepat untuk menghadirkan lebih banyak kritik sastra terkait karya-karya Navis. Sejak cerpen monumentalnya, “Robohnya Surau Kami” (1955), hingga novelnya yang terkenal, Kemarau (1957), Navis telah menyoroti dengan tajam berbagai persoalan kemanusiaan dan budaya di Indonesia.

Melalui karya-karyanya, Navis menghadirkan nuansa lokal Minangkabau yang menggambarkan dilema dan tantangan yang dihadapi manusia secara universal dengan nuansa ironi dan satire yang kuat. Sayembara Kritik Sastra bertemakan 100 Tahun A.A. Navis akan memungkinkan peneliti, kritikus, dan pembaca untuk lebih mendalam memahami pesan-pesan penting yang terkandung dalam karya Navis demi mengapresiasi warisan budaya yang berharga bagi bangsa Indonesia.

Kriteria Penilaian Naskah

  • Kepengrajinan: sejauh mana naskah memperlihatkan sifat-sifat esai sastrawi yang memikat sekaligus bertumpu pada argumentasi yang kokoh dan bukti-bukti terperinci—bukan makalah akademis yang kering dan cenderung formalistik dalam bentuk dan sistematika penulisan.
  • Kebaruan: sejauh mana naskah menawarkan pemaknaan baru atas karya-karya A.A. Navis.
  • Keterbacaan: sejauh mana naskah dituliskan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik sehingga dapat dimengerti dengan jelas ide-ide penulisannya.

Jenis Pembahasan yang Diharapkan

  • Sebisa mungkin adalah “close reading” (pembacaan dekat) terhadap karya A.A. Navis: menguraikan kembali karyanya secara ketat-dekat dan secara teliti memperlihatkan rincian, serta pemaknaan atas rincian, yang selama ini terabaikan dalam pembacaan sepintas lalu.
  • Kajian yang bersifat pembacaan jauh terhadap karya A.A. Navis, misalnya dengan menganalisisnya melalui pendekatan statistik, linguistik korpus, dan humaniora digital.
  • Kajian bandingan terhadap karya A.A. Navis, misalnya melalui perbandingan dengan karya para sastrawan sebelum, segenerasi, dan setelahnya, di dalam dan luar negeri, untuk memperlihatkan bagaimana sebuah tradisi sastra di sebuah negeri berhubungan dengan tradisi sastra yang berlangsung di dunia.
  • Kajian yang bersifat pembacaan lebar terhadap karya A.A. Navis, misalnya dengan melihat situasi artistik dan pemikiran kesenian-kebudayaan yang berkembang saat itu. Tak hanya pada sastra, tetapi juga kesenian pada umumnya—yang kesemuanya berpusat pada A.A. Navis.
  • Pembacaan yang mencoba menggunakan pendekatan tematik (aspek religiositas, lokalitas, kajian gender) juga masih dimungkinkan sejauh kajian itu memberikan kebaruan dari kajian sejenis yang pernah ada.

Ketentuan Umum

  • Mengisi formulir pada tautan daring https://bit.ly/formulirsayembarakritikdkj2024 dan mengirimkannya kembali kepada panitia penyelenggara.
  • Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
  • Naskah belum pernah dipublikasikan atau dipresentasikan dalam versi utuh.
  • Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa atau seminar.
  • Kritik harus karya asli, bukan terjemahan, saduran, atau jiplakan.

Ketentuan Khusus

  • Panjang kritik maksimal 10.000 kata, ukuran halaman A4, spasi 1,5 huruf Times New Roman, ukuran 12.
  • Peserta adalah Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan menyertakan tanda pengenal (KTP/SIM) di file biodata.
  • Tidak perlu membubuhkan nama penulis di dalam naskah dan salinannya. Biodata ditulis di file terpisah. Peserta tidak akan lolos seleksi administrasi jika terdapat nama penulis di dalam naskah, Naskah beserta biodata dikirim via email ke sayembarakritiksastra.dkj2024@gmail.com
    • Subjek Email:
      nama lengkap_judul karya_SKSDKJ 2024
      (contoh: Agnes Monica_Satire ala Navis, Meneroka Cerpen “Robohnya Surau Kami”_SKSDKJ 2024)
    • Naskah format PDF dengan judul file:
      judul karya_SKSDKJ 2024
      (contoh: Satire ala Navis, Meneroka Cerpen “Robohnya Surau Kami”_SKSDKJ 2024)
    • Biodata format PDF dengan judul file:
      Biodata_nama_judul karya_SKSDKJ 2024
      (contoh: Biodata_Agnes Monica_Satire ala Navis, Meneroka Cerpen “Robohnya Surau Kami”_SKSDKJ 2024)
    • Batas akhir pengiriman naskah: 31 Agustus 2024

Lain-Lain

  • Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu-gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
  • Pajak ditanggung pemenang.
  • Sayembara ini tertutup bagi anggota DKJ Periode 2023—2026 dan keluarga inti Dewan Juri.
  • Maklumat ini bisa diakses di dkj.or.id
  • Dewan Juri terdiri atas sastrawan, kritikus, dan akademisi sastra.
  • Para pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Kritik Sastra DKJ 2024 di Taman Ismail Marzuki pada November 2024.

Hadiah

  • Juara I:  Rp15.000.000,00
  • Juara II:  Rp12.500.000,00
  • Juara III:  Rp10.000.000,00
  • Lima Naskah Unggulan:  Rp3.000.000,00