Salah satu periode penting seni rupa di Indonesia adalah dekade 1970an. Salah satunya adalah peristiwa beranama Desember Hitam pada penghujung 1974. “Lukisan yang Baik” adalah frasa yang tertulis dalam kepala surat pernyataan penerima hadiah Pameran Besar Seni Lukis Indonesia 1974 yang diikuti 80 pelukis dan merupakan cikal bakal Jakarta Biennale. Dalam keputusan “lukisan yang baik” itu, gaya abstrak dekoratif—yang tengah popular kala itu—menjadi tema yang mengikat para penerima hadiah.
Para penerima hadiah “Lukisan yang Baik” adalah Abas Alibasyah, Aming Prayitno, A.D. Pirous, Irsam, dan Widayat. Keputusan itu rupanya menimbulkan perasaan kurang baik pada beberapa perupa muda, juga peserta pameran. Sebagai tanggapan atas keputusan itu, mereka mempublikasikan surat sikap yang dikenal sebagai Pernyataan Desember Hitam 1974 dan ditandatangani oleh 13 seniman, diantaranya: FX Harsono, Hardi, Bonyong M. Ardhi, DA Peransi, Muryoto Hartoyo, dan Baharuddin Marasutan.
Dalam periode sejarah itulah, kerangka gagasan pameran koleksi ini ditempatkan. Puluhan lukisan milik Pusat Kesenian Jakarta-Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), akan ditampilkan untuk memberikan gambaran mengenai polemik yang terjadi pada saat itu.
“Pameran ini adalah upaya membuka kembali lukisan-lukisan yang dimiliki oleh PKJ-TIM dan DKJ, karena lukisan-lukisan yang akan dipamerkan nanti merupakan tanda zaman. Kami berharap orang-orang akan dapat membandingkan gaya lukisan para pemenang Pameran Besar Seni Lukis Indonesia 1974 dengan para pencetus Desember Hitam,” ujar Leonhard Bartolomeus, salah satu kurator dalam pameran ini. Tepatnya, “Bagaimana seni lukis kita di zaman itu sudah mencetuskan gagasan, yang lebih mengarah ke konsep artistik,” lengkapnya ketika ditanya saat proses kurasi pameran ini.
Pameran Lukisan Koleksi PKJ-TIM & DKJ yang mengambil tema besar 40 Tahun Desember Hitam ‘Lukisan yang Baik’ dikuratori oleh dua kurator muda yaitu Leonhard Bartolomeus dan Riska Afiaty. Pembukaan pameran ini akan diadakan pada 19 Desember 2014 pukul 17.00 WIB, yang akan disambung diskusi yang akan mengupas pameran tersebut pada 20 Desember 2014, pukul 15.00 WIB di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki. Nara sumber yang akan hadir dalam diskusi tersebut adalah FX Harsono, Enin Supriyanto, dan Hafiz Rancajale, ketua Komite Seni Rupa DKJ. Pameran ini akan diadakan hingga 10 Januari 2015, dibuka setiap harinya pada pukul 10.00-21.00 WIB. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.