Performance Art Sharing (PAS) adalah salah satu program Lintas Media yang digagas oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Tahun 2017 adalah kali kedua kegiatan ini dilaksanakan dengan mengangkat tajuk ‘Body’ Out. Berbeda dari atmosfer PAS 2016 sebelumnya dengan tema ‘Menatap Bahasa’, tahun ini pemilihan tema ’Body’ Out memberi ruang kesempatan bagi kuratorial untuk meredefinisi ulang apa itu performance art atau seni performa dan bagaimana perkembangan konteks keilmuannya sampai di era kontemporer ini.
Oleh karena itu, dalam rancangan kegiatan seni PAS 2017, audiens hampir mungkin tidak lagi menemui perihal ketelanjangan atau penampilan harfiah seni tubuh puitik seperti yang biasa disuguhkan pada karya-karya seni performa tahun 90’-2000’an di Indonesia. Karya-karya yang diharapkan hadir justru karya yang sudah melepaskan diri dari tradisi seni performa (Barat) masa lampau, yaitu keinginan untuk menampilkan tubuhnya sendiri sebagai pusat pemaknaan. Para seniman yang terlibat adalah mereka yang secara cerdas mampu memanfaatkan ‘tubuh-tubuh’ lain sebagai perpanjangan tubuh personalnya sebagai satu kesatuan karya.
Sejumlah 9 seniman diundang berdasarkan praktek kekaryaan mereka selama ini, cenderung performatif namun tanpa meninggalkan kekhasan mediumnya masing-masing. Kesembilan seniman lintas medium tersebut antara lain; Abi Rama (Jakarta), Angga Wedhaswara (Bandung), Cynthia Delaney Suwito (Singapore), Dea Widya (Bandung), Faisal Rahman Ursalim (Jakarta), Nia Gautama (Bandung), Rega Ayundya (Jakarta), Riar Rizaldi (Bandung), dan Theo Frids Hutabarat (Bandung). Sebagian besar catatan sejarah perjalanan karir dari seniman-seniman di atas tidak berangkat dari suatu kesadaran khusus menjadi seorang seniman performa. Bahkan beberapa di antara mereka tidak menyadari telah ada unsur performativitas dalam karyanya. Karya dari para seniman ini dikuratori oleh Fransisca Retno & Riyadhus Shalihin.
Kejujuran untuk mengelaborasi medium masing-masing sampai melewati batas terminologi mainstream, membuat karya mereka menjadi otentik. Dugaan kualitas seni performa dalam karya seniman-seniman ini boleh jadi merupakan bahan yang menarik untuk didiskusikan lebih lanjut, sebagai konsekuensi bagaimana fenomena perkembangan suatu praktik kesenian di lapangan seyogyanya diiringi juga dengan perkembangan literasi mengenai medium seni itu sendiri. Dialektika yang sehat antara keduanya kemudian yang akan membuat dunia seni (art world) tanah air kita menjadi kaya.
Detail Agenda/Kegiatan LINTAS MEDIA: ‘BODY’ OUT
Hari ke – I
Kamis – 06.07.2017
Pukul 12.00 – 17.30 WIB
PELATARAN GALERI CIPTA II, TIM (Taman Ismail Marzuki)
JL.Cikini Raya No.73, Jakarta.
SEMINAR
Dirdho Adithyo (JKT)
Haryo Hutomo (JKT)
SHARING
Studio Plesungan (SKT)
PADJAK (JKT)
69 Performance Club (JKT)
KURR CLUB (BDG)
Hari ke – II
Jumat – 07.07.2017
Pukul 13.00 – 16.00 WIB
KINEFORUM, TIM (Taman Ismail Marzuki) JL.Cikini Raya No.73, Jakarta
WORKSHOP
Pemateri
Irwan Ahmett (JKT)
Panelis/Penanggap
Iwan Wijono (YK)
Reservasi terlebih dahulu maksimal 10 orang
CP : Riyadhus Shalihin : 08562290953
PERFORMANS SESI PERTAMA
Seniman
Rega Ayundya ( JKT )
Riar Rizaldi ( BDG )
Theo Frids Hutabarat (BDG)
Hari ke – III
SABTU – 08.07.2017
Pukul 10.00 – 18.00 WIB
GALERI CIPTA III, TIM (Taman Ismail Marzuki), JL.Cikini Raya No.73, Jakarta.
PERFORMANS SESI KEDUA
Seniman
Abi Rama ( JKT )
Angga Wedhaswara ( BDG )
Cynthia Delaney Suwito ( SG )
Dea Widyaevan ( BDG )
Faisal Rahman Ursalim ( JKT)
Nia Gautama ( BDG )
Rega Ayundya ( JKT )
Riar Rizaldi ( BDG )
Theo Frids Hutabarat (BDG)
Presentasi Tugas Akademis
Experimental Arts UMN
Universitas Multimedia Nusantara