Selama bulan Maret-April 2007 lalu, beberapa patung kayu koleksi di Dewan Kesenian Jakarta telah melalui proses perawatan yang seksama untuk membebaskannya dari bubuk hasil keropos karena termakan rayap. Perawatan ini terjadi berkat bantuan dari Bapak Hauw Ming, Ketua Asosiasi Pecinta Seni Indonesia.
Beberapa patung koleksi yang turut dalam proses perawatan tersebut yaitu dua karya I Nyoman Cokot (Patung I dan Patung II), serta satu patung karya Amrus Natalsya (Mesra, 1978). Perawatan dilakukan dengan cara fumigasi atau “pengasapan” yang memakan waktu kurang lebih satu minggu lamanya. Pengasapan dimaksudkan untuk membasmi rayap yang masih tetap tinggal di dalam badan patung. Proses pengasapan diawali dengan pembungkusan patung menggunakan plastik dan dilanjutkan dengan memasukkan postosin tablet insektisida fumigan yang mengandung alumunium postisida untuk mematikan rayap.
Dewan Kesenian Jakarta berterima kasih atas partisipasi masyarakat, khususnya Asosiasi Pecinta Seni Indonesia, dalam membantu Dewan Kesenian Jakarta merawat koleksinya.