Jakarta, 25 Oktober 2018. Dewan Kesenian Jakarta melalui Komite Tari (Hartati, Rusdy Rukmarata, dan Yola Yulfianti) bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fakultas Film & Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ), Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta, Goethe-Institut Indonesien, dan kineforum menyelenggarakan program IMAJITARI “International Dance Film Festival” sebagai salah upaya sosialisasi seputar dance film kepada para koreografer, sutradara, maupun publik yang tertarik untuk mendalami dance film.
Dance film adalah sebuah genre di Indonesia yang wacananya masih berkembang. Dalam platform internasional, dance film sudah cukup dikenal luas. Akan tetapi di Indonesia, hal ini masih merupakan hal baru yang perlu diangkat dan diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat seni maupun pemerhati dan kalangan publik pecinta seni pertunjukan.
Dance film menjadi ruang alternatif ekspresi seni bagi seniman di bidang tari dan film, yang berusaha merespon ruang sekitar. IMAJITARI “International Dance Film Festival” merupakan upaya untuk memperkenalkan, memberikan pemahaman, dan pengetahuan seputar dance film kepada publik lebih luas, khususnya kalangan akademisi seni tari dan film. Selain itu, dance film lebih lanjutnya berusaha untuk membangun kesadaran kultural tentang warisan ragam seni tari dan film di Indonesia, melalui cara-cara yang kritis-edukatif dan menghibur.
Dalam sejarahnya, Dance Film telah ada sejak tahun 1940-an yang diperkenalkan salah satunya oleh Maya Deren dari Rusia. Sementara di Indonesia, koreografer pertama yang membuat Dance Film adalah Sardono W. Kusumo di tahun 1974 berkolaborasi dengan sinematografer Robert Chapell. Komite Tari DKJ kali ini ingin memperkenalkan dance film sebagai sebuah media ungkap seni.
“Dengan adanya program IMAJITARI 2018 ini, kami dapat menyimpulkan bahwa karya anak bangsa sudah sangat siap bersaing di dalam platform internasional. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para “dancefilmmaker”, yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam IMAJITARI 2018. Terima kasih kami juga ucapkan kepada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Goethe-Institut Indonesien, Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta dan Kineforum, yang telah mendukung tugas kami sebagai Dewan Kesenian Jakarta menciptakan program-program kesenian yang diperuntukan para seniman agar terus melahirkan karya-karya inovatifnya.”, Ujar Hartati, selaku Ketua Komite Tari DKJ.
Rangkaian program ini telah berlangsung sejak Agustus 2018 dengan dibukanya Open Call bagi para koreografer dan filmmaker Indonesia serta internasional untuk mengirimkan karyanya melalui formulir online yang selengkapnya dapat diakses melalui website: imajitari.id. Juga diadakannya Workshop & Lecturing bersama para koreografer dan sinematografer yang berlangsung pada 26–28 September 2018 bertempat di Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Para peserta Workshop & Lecturing mendapat materi langsung dari para narasumber dan mentor seperti, Mohamad Ariansah, Yola Yulfianti, Budi Wibawa, Purbo Wahyono, Iskandar, dan Dedih Nur Fajar Paksi. Hal ini guna memberikan pemahaman mengenai dance film.
Pada 22–24 Oktober 2018 diselenggarakan Screening Dance Film yang bertempat di kineforum, Taman Ismail Marzuki. Sebanyak 52 dance films yang masuk baik dari dalam dan luar negeri, diputar dalam waktu 3 hari. Dan pada 25 Oktober 2018 diselenggarakan Dance Film Seminar dengan pembicara Arnd Wesemann (Jerman) dan Jecko Siompo (Indonesia) yang dimoderatori oleh Lulu Ratna (Indonesia) bertempat di Auditorium Pascasarjana, Institut Kesenian Jakarta.
Pada penyelenggaran perdana di tahun ini, IMAJITARI “International Dance Film Festival” bertema bebas. Tari yang dibuat untuk film, memiliki keleluasaan dalam ruang dan waktu, yang tidak dapat dihadirkan di panggung. Kolaborasi di antara penari dan kamera dibebaskan untuk saling berinteraksi dan menghasilkan imaji tari, serta sejauh mana kamera dapat menangkap detail dari tarian yang tidak dapat dihadirkan di panggung.
Dewan Juri IMAJITARI “International Dance Film Festival” tahun ini adalah Arnd Wesemann (Kritikus Tari), Eko Supriyanto (Koreografer), Faozan Rizal (Sutradara dan Sinematografer), dan Chairun Nisa (Sutradara). Awarding Night IMAJITARI “International Dance Film Festival” 2018 berlangsung pada Kamis, 25 Oktober 2018 pukul 19.30 WIB bertempat di Gedung Kesenian Jakarta. Enam dance film terbaik akan diumumkan dalam Awarding Night IMAJITARI.