Dewan Kesenian Jakarta sebagai mitra strategis Gubernur DKI Jakarta kembali melahirkan sebuah program musik berkualitas. Jakarta City Philharmonic adalah kelompok simponi orkestra yang digagas oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengisi kelangkaan pertunjukan orkestra dan secara strategis bertujuan membangun ekosistem musik klasik di Jakarta.
Program ini merupakan rintisan untuk melahirkan “orkestra kota” yang mulai tahun depan direncanakan akan digelar rutin setiap bulan sebagai agenda wisata budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dua pertunjukan pertama tahun ini, 23 November dan 8 Desember 2016, dimaksudkan sebagai perkenalan kepada pecinta musik di Ibukota. Melalui kedua pertunjukan awal ini, DKJ dan Bekraf juga berhasrat merangkul perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN serta kelompok filantropi untuk bersama-sama mewujudkan keberlangsungan program ini di tahun-tahun mendatang. Sebagai sebuah agenda kota, program ini selayaknya diselenggarakan bersama oleh semua unsur pemerintah dan masyarakat.
Sebagai Ibukota negara sekaligus bagian kota besar dunia yang senantiasa menjadi indikator berbagai aspek kemajuan global, Jakarta sudah sepatutnya memiliki ekosistem musik klasik atau orkestra. Di samping dapat menunjukkan tingkat kemampuan kota Jakarta dalam menempatkan diri sejajar –dalam konteks peradaban dan bukan sekadar pembangunan– dengan kota-kota besar dunia lain, ekosistem tersebut juga berperan besar untuk mengangkat khazanah musik nusantara yang bhineka ke tataran global.
Jakarta City Philharmonic berfokus menampilkan repertoar-repertoar periode tahun 1850-sekarang, atau bisa dibilang era neoklasik hingga klasik kontemporer. Dalam setiap pertunjukan dipilih tema dari satu atau beberapa wilayah tertentu. Meskipun demikian, sebagai pembuka disajikan satu karya komponis Indonesia.
Edisi pertama Jakarta City Philharmonic bertema “Lanskap Skandinavia”. Acara ini diadakan pada hari Rabu, 23 November 2016 bertempat di Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Gedung Kesenian Jakarta No.1 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Tiga komponis Skandinavia yang komposisinya akan ditampilkan adalah Carl Nielsen (Denmark, 1865-1931), Jean Sibelius (Finlandia, 1865-1957), dan Edvard Grieg (Norwegia, 1843-1907). Karya komponis muda Indonesia Matius Shan-Boone (kelahiran 1985) membuka pertunjukan.
Pertunjukan perdana Jakarta City Philharmonic dipimpin pengaba Budi Utomo Prabowo. Sebelumnya, pemusik Eric Awuy akan memberikan perkenalan karya.
Keberhasilan program ini merupakan salah satu ikhtiar penting guna memberdayakan peradaban kota dan warga Jakarta dalam pergaulan global, memperkuat iklim kebhinekaan, sekaligus membangun kekuatan baru ekonomi kreatif di bidang musik.