Jakarta, 6 Juni 2018. Jelang libur panjang menyambut Hari Raya Idul Fitri, konser bulanan Jakarta City Philharmonic kembali hadir dengan mengusung tema Simpul bertempat di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Belum hampir sebulan dari konser sebelumnya, konser bulan ini tampil secara berbeda dari konser-konser sebelumnya. Susunan standar orkestra yang pada umumnya terdiri atas empat seksi utama – dawai, tiup kayu, tiup logam, dan perkusi – malam ini hanya ditampilkan dalam satu format saja, yaitu yang pertama.
“Simpul itu bermaksan sebagai silaturahmi, antar golongan menyimpul kesatuan bangsa”, ujar Budi Utomo Prabowo, Pengaba Utama JCP.
Terkait visi awal pendirian orkes kota ini, JCP telah berkomitmen untuk memberikan ruang apresiasi dan refleksi berkesenian bagi masyarakat, khususnya peminat musik orkestra di Jakarta. Ruang apresiasi ini dapat dimaknai lebih jauh sebagai wahana diskusi dan evaluasi terhadap nilai-nilai seni itu sendiri. Tema Simpul pada konser malam ini melambangkan keterikatan, keterpaduan, dan energi potensial dari untaian senar alat musik berdawai.
Dalam konteks kebhinekaan Indonesia, kekuatan hidup merupakan modal dasar pluralitas bermasyarakat yang sayangnya, semakin lama kian pudar. Rangkaian teror yang beberapa waktu lalu terjadi di Indonesia mempertanyakan ulang apakah bingkai pluralitas Indonesia selama ini hanya jargon normatif dan elite penguasa belaka? Apapun jawabannya, secara khusus JCP berusaha menawarkan dua Adagio, karya Albinoni-Giazotto dan Barber, sebagai hening elegi, mengantarkan arwah para korban beristirahat ke haribaan Sang Pencipta.
Pada konser malam ini pula, JCP mengajak para penonton turut berpartisipasi memainkan satu nomor karya yaitu Kanon karya Pachelbel. Hal ini diperuntukan bagi penonton yang membawa biola untuk bisa bermain bersama dari kursi penonton. Simpul akan menampilkan karya dari beberapa komposer dunia seperti: Tomaso Albinoni, Edward Elgar, Béla Bartók, Dag Wirén, Samuel Barber, Gustav Mahler, dan Johann Pachelbel. Dan satu karya komposer anak bangsa, yaitu IG Ngurah Budiana.
“Kami berharap agar Jakarta City Philharmonic tidak hanya dapat meningkatkan kualitas pemain musik, tapi juga mengedukasi penonton. Maka, semua ini juga perlu mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah”, ujar Anto Hoed, Ketua Komite Musik DKJ dan Komisaris Jakarta City Philharmonic.
Konser Jakarta City Philharmonic edisi #13 berlangsung pada Rabu, 6 Juni 2018 pukul 19.30 WIB, bertempat di Teater Jakarta (Taman Ismail Marzuki). Bulan ini, JCP memberlakukan sistem donasi wajib kepada para penonton. Hal ini bertujuan untuk merintis kemandirian
JCP ke depannya dan sekaligus menumbuhkembangkan rasa kepemilikan Kawan JCP terhadap orkes kota tersebut.