Dalam konteks musik kontemporer, Karya Suara Bertumbuh mengundang audiens untuk terlibat dalam pengalaman musikal yang segar dan dinamis. Sebagai platform konser ceramah yang diinisiasi melalui panggilan terbuka, program ini bertujuan untuk menghubungkan pencipta bunyi dan musik Nusantara melalui pertukaran ide dan riset artistik yang mendalam. Melalui berbagai pendekatan dan medium, karya-karya terpilih mencerminkan keberagaman yang menjadi identitas kuat dari Pekan Komponis Indonesia. 

Karena itu, pada hari Jumat, 13  September 2024, telah dilaksanakan proses kuratorial panggilan terbuka program Karya Suara Bertumbuh, Pekan Komponis Indonesia 2024. Para kurator yang melakukan seleksi dan penilaian ini adalah:

  1. Gema Swaratyagita
  2. Jay Afrisando
  3. Marisa Sharon Hartanto
  4. Patrick Hartono

Para kurator telah mendiskusikan 36 karya komponis Indonesia, dengan mempertimbangkan eksplorasi medium berkarya, kekuatan ide artistik, serta keberagaman latar belakang geografis. Ketiga poin ini dipilih untuk menyajikan perspektif artistik yang lebih luas dan menghindari homogenitas dalam praktik musik kontemporer di Indonesia. 

Berdasarkan seleksi tersebut, empat komposer terpilih yang akan mempresentasikan karya tumbuh mereka di program Karya Suara Bertumbuh, Pekan Komponis Indonesia, pada tanggal 28 September 2024 adalah sebagai berikut:

  1. Andi Nur Azimah (Makassar, Sulawesi Selatan)
  2. Margaretha Christie Setiana (Bali)
  3. Stefiani Maria (Tangerang Selatan)
  4. Soladi (Solo, Jawa Tengah)

Sejumlah pertimbangan para kurator, adalah sebagai berikut:

  1. Andi Nur Azimah, memiliki kemampuan riset artistik yang mendalam, dihadirkan melalui berbagai pendekatan dan genre, serta menunjukkan potensi yang besar. Riset yang kuat ini mencerminkan perpaduan antara kepekaan artistik dengan eksekusi yang matang, serta olahan storytelling yang memperkaya narasi musikalnya.
  2. Stefiani Maria, menawarkan kritik terhadap pendidikan musik di Indonesia melalui konsep karya yang lebih teatral dan interaktif. Stefiani Maria membawa pendekatan yang segar dan menggugah. Karirnya sebagai pendidik musik tercermin dalam riset dan eksekusi karya yang menggabungkan elemen performatif dengan konten kritis, menciptakan ruang dialog yang baru dan penting dalam konteks musik kontemporer Indonesia.
  3. Soladi, berani mengolah keroncong dengan ide-ide baru yang melampaui pakem tradisional. Ia membawa unsur tradisi yang diperbarui ke ruang berbeda. Karyanya menawarkan keseimbangan antara eksplorasi dengan akar kebudayaan, menciptakan perimbangan artistik yang dipertimbangkan untuk program PKIna.
  4. Margaretha Christie Setiana, menciptakan karya tumbuh audiovisual yang menggabungkan spatial audio, field recording, ambience, dan spoken word. Keberaniannya dalam bereksperimen dengan material dan ide menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan, dan memperkaya diskursus musik kontemporer Indonesia. 

Menghadirkan Keberagaman, Kesegaran, dan Mewadahi yang Terabaikan 

Pekan Komponis Indonesia tahun ini berupaya untuk terus menaikkan wacana tentang keberagaman latar belakang artistik dan eksplorasi medium, dengan harapan dapat memperkaya pengalaman audiens dan memfasilitasi dialog antara seniman dan publik. Kuratorial ini juga dengan sengaja mengakomodasi peserta yang masih underrepresented dan belum memiliki banyak pengalaman, memberikan mereka ruang untuk berkembang dan mendapatkan exposure yang mungkin belum mereka peroleh di ruang lain. 

Dengan demikian, Pekan Komponis Indonesia 2024 hadir sebagai ruang terbuka bagi eksplorasi gagasan dan inovasi musikal yang terus bertumbuh, menantang batas-batas konvensional, serta merayakan keberagaman bunyi dan musik Nusantara yang kaya akan budaya dan kreativitas.

Demikian berita acara ini diputuskan dan hendaknya diterima. Keputusan kurator bersifat tetap dan tidak dapat diganggu gugat.

Jakarta, 13 September 2024.

Tim Kurator Karya Suara Bertumbuh

Gema Swaratyagita, Jay Afrisando,

Marisa Sharon Hartanto, Patrick Gunawan Hartono