Jakarta, 19 Agustus 2021 – Sektor kesenian mengalami paradoks semenjak pandemi merebak, sebagaimana aktivitas kesenian terus dibutuhkan, namun nyatanya menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dan lambat pemulihannya. Hal ini mengingat realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional 2021 berfokus pada kesehatan, perlindungan sosial, UMKM dan korporasi, dan sektor-sektor padat karya.
Pandemi telah menghadirkan efek dramatis pada lanskap luring akibat pembatasan kerumunan dan mobilitas masyarakat. Beradaptasi dan bermigrasi ke platform daring menjadi cara untuk memelihara public engagement sekaligus membawa keuntungan dalam menciptakan hubungan dua arah antara DKJ dan masyarakat, seperti penyelenggaraan program live streaming Seri Diskusi Publik DKJ setiap Selasa malam melalui kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta.
Penguatan ekosistem kesenian di Jakarta menjadi koridor kerja DKJ periode 2020-2023 yang diterjemahkan melalui program advokasi, program kesenian berbasis platform, dan pemanfaatan media online. DKJ NET dan situs kritik sastra tengara.id adalah wujud pemanfaatan media online sebagai wahana produksi pengetahuan, ruang percakapan dan sekaligus menjalankan fungsi reflektif dalam praktik-praktik kesenian.
DKJ NET
DKJ NET adalah media kanal luaran kerja-kerja DKJ, sekaligus akses publik tambahan untuk produksi pengetahuan dalam jejaring konten digital DKJ. Salah satu inisiatif kolaboratif lintas komite untuk pengembangan lebih lanjut dari kanal-kanal luaran DKJ yang sudah ada.
DKJ lewat DKJ NET berupaya mengembangkan dan meluaskan “Suara Jernih dari Cikini” dalam khasanah ragam pemikiran dan perspektif seni budaya di Indonesia dan dunia. Ragam luaran pengetahuan dalam kemasan feature audio visual, acara bincang maupun kurasi kearsipan, baik berbentuk video dan podcast dengan perspektif khas DKJ akan tumbuh dan bernaung di DKJ NET.
Justru di tengah sirkulasi ekonomi informasi di bawah rezim algoritma, dan lomba produksi konten instan yang dirancang untuk memenuhi hasrat FOMO (Fear of Missing Out, Cemas Ketinggalan Percakapan) semata, kanal DKJ NET menawarkan produksi konten seni budaya yang mendalam, kritis, dan khas, tidak menutup kemungkinan juga untuk yang eksploratif dan eksperimental secara estetik.
Sebagai langkah awal, konten yang kami produksi akan berpijak dari bahan yang selama ini telah ada di/dari/melalui DKJ. Nantinya, platform dan konten ini akan berkesinambungan serta bersinergi dengan jejaring produksi konten dari komunitas dan simpul-simpul dalam ekosistem seni di Jakarta, dan di mana pun.
Situs Kritik Sastra tengara.id
tengara.id adalah upaya lanjutan Dewan Kesenian Jakarta dalam mengisi kelangkaan pertumbuhan kritik sastra dalam kehidupan kesusastraan Indonesia. Menghidupkan tradisi kritik sastra, terlebih-lebih yang bermutu, baik melalui undangan menulis, sayembara maupun atas upaya mandiri seorang kritikus, adalah juga upaya yang sama pentingnya dengan menumbuhkan karya sastra.
Kritik sastra bukan hanya menjadi jembatan yang menghubungkan karya sastra dan pengarangnya dengan pembaca, tetapi juga menjadi menjadi pembuktian keterampilan seni menulis, keterbukaan wawasan dan kehidupan intelektual yang sehat dan meriah.
Dengan situs kritik sastra, tengara.id, kami mengundang sekaligus menantang kemunculan kritik sastra, pembicaraan karya sastra yang tekun dan bernas, di samping pembicaraan yang hangat di antara sastrawan tentang kesusastraan dan soal-soal lain di sekitarnya.
tengara.id dibidani oleh Komite Sastra periode 2020-2023, Hasan Aspahani, Yusi Avianti Pareanom, Ben Sohib, Jaronah Abdullah, dan Avianti Armand. Situs tengara.id akan dipimpin oleh dua orang editor/redaktur utama dan seorang redaktur pelaksana yang akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan situs ini. Untuk terbitan perdana, hingga satu tahun ke depan, Zen Hae dan Martin Suryawijaya telah bersedia menahkodai pelayaran pertama, dengan Dewi Kharisma Michellia sebagai pelaksana penuh. Setiap terbitan, berkala tiap 4 bulan sekali, akan mengangkat satu tema atau tajuk tertentu, yang terbuka bagi siapa pun untuk menganggapinya.
Setelah Sayembara Novel, Sayembara Manuskrip Puisi, Sayembara Penulisan Cerita Anak, Sayembara Kritik Sastra, dan Jakarta International Literary Festival, Dewan Kesenian Jakarta berharap tengara.id dapat menjadi platform yang bisa memberi kontribusi bagi perkembangan sastra Indonesia.