Teknologi media sedang mengubah institusi-institusi budaya yang pernah membentuk medan makna kita. Bahkan pasar bisa berubah, berpindah ke ruang bisnis online. Apa hubungan kita dengan bidang-bidang kesenian sekarang ini? Bagaimanakah sebuah proyek kesenian melihat dirinya sebagai media, maupun menempatkan dirinya di tengah industri media masakini? Munculnya media baru dalam seni, sering dikaitkan dengan diagram intermedia Dick Higgins.
Program yang diberi nama Lintas Media merespon terbentuknya medan baru dalam kesenian. Medan yang tidak lagi dibatasi mainstream bidang-bidang seni dalam arti konservatif. Program yang melibatkan diri atas pengaruh ruang internet dengan dampak “software effect” (Lonneke van der Velden) yang memetakan data-data pribadi untuk pasar maupun politik. Produksi program Lintas Media menggunakan media apapun untuk menciptakan dialog atau merespon fakta-fakta budaya maupun kondisi sosial-politik di sekitar kita. Melibatkan diri dengan fenomena seni pertunjukan masa kini, seperti performance art maupun praktek-praktek media lainnya.
Program Lintas Media ini diadakan sebanyak empat kali dalam jangka waktu Juni-Desember 2016. Sejumlah seniman yang direncanakan mengisi program ini adalah Melati Suryodarmo (seniman seni rupa pertunjukan), PADJAK (Performance Art di Jakarta), Arco Renz (koreografer dan penari), dan enam narasumber dari enam disiplin seni yang akan membahas Mix Level antar Disiplin Seni.
Pada edisi pertama program ini menghadirkan Melati Suryodarmo yang akan bicara mengenai PINJAM (BORROW) –yang diambil dari presentasi performatifnya yang pernah dilakukannya dalam program TPAM di Yokohama pada 2015. Lintas Media yang sekaligus menjadi program pembuka DKJ di tahun 2016 ini diadakan pada Rabu (22/6) di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki mulai pukul 16.00 WIB. Hadir pula sebagai moderator Ferdi Firdaus.