JAKARTA – Sejak 1968, salah satu tugas dan fungsi pokok Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) adalah merumuskan dukungan kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Propinsi DKI Jakarta. DKJ melaksanakannya dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi tumbuhnya keragaman seni budaya. Di ruang tersebut, seniman dan masyakarat bersama-sama belajar, berbagi gagasan dan perspektif guna menumbuhkan karya-karya yang memberi manfaat bagi kehidupan dan peradaban, baik di Indonesia maupun di dunia.

Di usia yang menuju 48 tahun, DKJ menegaskan sejarahnya sebagai mitra strategis Gubernur DKI Jakarta untuk bisa mengembangkan dan menjadikan Jakarta sebagai simbol peradaban melalui jalan kesenian. Dengan menitik beratkan peran DKJ sebagai mitra strategis yang bisa diandalkan Gubernur DKI Jakarta terkait dengan kebijakan, kuratorial, pendidikan, destination branding, dan revitalisasi serta reposisi museum yang terkait seni dan kebudayaan.

Untuk menjalankan fungsi  tersebut, DKJ akan bekerjasama bukan saja dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan namun Dinas Tata Kota, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan; Dinas Arsip, Dinas Pendidikan dan Unit Pelaksana Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (UP PKJ TIM).

Hal tersebut juga secara otomatis mengembalikan posisi DKJ pada khitahnya, selain menyandang tugas sebagai dewan kurator kesenian untuk Jakarta secara menyeluruh termasuk untuk gedung-gedung pertunjukan dan pameran di bawah kelola UP PKJ TIM seperti Taman Ismail Marzuki (mencakup Graha Bhakti Budaya, Galeri Cipta II, Galeri Cipta III, Teater Kecil, dan Teater Jakarta), Gedung Kesenian Jakarta, Wayang Orang Bharata dan Miss Tjitjih.

Kebijakan pengembangan kesenian yang dihasilkan oleh DKJ, tercermin dalam bentuk program tahunan yang diajukan enam komite DKJ dengan menitikberatkan pada skala prioritas. Berikut adalah program-Program DKJ 2016 dari setiap komite:

Komite Film:

  • Bedah Buku Sinema pada Masa Soekarno, 3 Agustus di kineforum
  • Program terpadu JIFFEST, MISBAR, JAKARTA FILM FUND
  • Inisiatif advokasi kebijakan terkait film di Jakarta
  • Mendorong penerapan box office terintegrasi di Jakarta
  • Fasilitasi kegiatan perfilman di Jakarta

Komite Musik:

  • Pekan Komponis Indonesia: Musik Eksperimental Elektronik, 3-5 Oktober di Teater Kecil, TIM

 

Komite Sastra:

  • Sayembara Novel DKJ, maklumat dikeluarkan Juni dan pengumuman pemenang pada 14 Desember di Teater Kecil, TIM
  • Kelas Kritik Sastra DKJ, Agustus-September 2016 di kantor DKJ

Komite Seni Rupa:

  • Proyek Seni Perupa Perempuan: Panoptic, September-Oktober 2016
  • Pameran Besar Seni Lukis Jakarta, 1-14 Desember di Galeri Cipta II, TIM

Komite Tari:

  • Telisik Tari: Melayu, 23-24 November di Graha Bhakti Budaya, TIM

Komite Teater:

  • Lintas Media: Melati Suryodarmo, (Presentasi Performatif) 22 Juni di Galeri Cipta II, TIM
  • Unpacking Jakarta, 23-24 Juli di lobi Teater Kecil, TIM
  • Lintas Media: Menatap Bahasa – Performance Art Sharing, 4-6 Agustus di Galeri Cipta II, TIM
  • Ngobrol Teater Enter: Kurasi Teater Tiga Kota (Berlin, Amsterdam, dan Brussels), 20 Agustus di Galeri Cipta II, TIM
  • Ngobrol Teater Enter: Post Dramatic dan Laboratorium Teater Kampus, 13 September di Galeri Cipta II, TIM
  • Ngobrol Teater Enter juga dijalankan melalui format digital dengan penyebaran informasi melalui website DKJ
  • Teater Riset: ­Maju ke Belakang. Glocal Metal. Nyolong Pulsa. Trasnversing Cultures. Cancel. Kejawen. Fasebook. Sesajen. Post-Kolonial. Kontrakini, pada 26 September di Teater kecil, TIM
  • Teater Riset: “The Hum..” Suara Angkasa. Tubuh Astronomi & Lab Sains dan Seni. Mencuri Zat-zat Terlihat, pada 1 Oktober di Galeri Cipta II
  • 1 Menit per Jam: Riset Teater Hasil FTJ – (Pertunjukan)Teater Kubur dan Lab Teater Ciputat, 3-6 Okotber di Gedung Kesenian Jakarta
  • Festival Teater Jakarta, November-Desember

Lintas Komite:

  • Pidato Kebudayaan DKJ, 11 November di Teater Jakarta, TIM