Pada 26 Juni 2024, Komisi Simpul Seni Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menginisiasi dialog langsung dengan para pegiat seni di wilayah Jakarta Timur. Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh DKJ, dengan Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Kisam Dji’un Jakarta Timur menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dihelat tidak terlepas dari peran besar Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Jakarta dan difasilitasi oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur. Acara tersebut dihadiri oleh para pegiat seni, yang menjadikannya sebagai kesempatan untuk berdialog secara langsung dengan perwakilan DKJ. Pertemuan kali ini merupakan langkah awal yang penting dalam rangkaian kegiatan Komisi Simpul Seni untuk menyerap aspirasi dari pegiat seni di seluruh Jakarta.
Respons dari para pegiat seni yang hadir sangatlah positif, terlihat dari antusiasme yang tinggi selama pertemuan berlangsung. Hal tersebut tercermin dari keaktifan para peserta dalam berdialog langsung dengan DKJ. Acara dibuka oleh Bapak Berkah Shadaya, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur. Beliau menyampaikan kegembiraannya atas terlaksananya pertemuan ini. “Awalnya, permintaan dari DKJ adalah perwakilan pegiat seni sebanyak 50 orang, namun menurut saya, daripada menunjuk beberapa orang yang nantinya bisa menjadi tidak adil, maka saya meminta staf saya (Bowo) untuk menyebarkan undangan kegiatan ini melalui grup WhatsApp sanggar di bawah wilayah kerja Sudin Jakarta Timur. Ternyata, pegiat seni menyambut baik pertemuan ini dan yang berpartisipasi lebih dari 50 orang,” ucap Berkah Shadaya.
Selain sebagai ajang silaturahmi, perhelatan tersebut juga diadakan untuk mengenalkan serta menunjukkan kembali Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) yang telah direvitalisasi. Selain itu, para pegiat seni Jakarta Timur diberitahu bahwa fasilitas gedung terbuka bagi mereka yang ingin menggunakannya. “Kami sengaja membuat acara di gedung ini karena ingin menunjukkan kepada pegiat seni bahwa Sudin Jakarta Timur memiliki fasilitas bagus seperti ini. Gedung ini sangat terbuka bagi pegiat seni Jakarta Timur untuk menggunakan fasilitas ini. Sistem suara dan pendingin udara sudah direvitalisasi. Akhir tahun, kami sedang menunggu persetujuan untuk mengganti proyektor dengan versi yang lebih baru. Saya sangat terbuka jika ada teman-teman pegiat seni yang ingin bertemu dengan saya di gedung ini,” sebut Berkah Shadaya.
Dalam sesi perkenalan, beberapa anggota komite dan komisi DKJ turut hadir, di antaranya Arham Aryadi (Ketua Komite Musik), Mariska Febriyani (Komite Tari), Imam Ma’arif (Komisi Simpul Seni & Komite Sastra), serta Aquino Hayunta (Komisi Simpul Seni & Komite Seni Rupa). Mereka memperkenalkan peran penting DKJ serta menjelaskan salah satu tujuan dari Komisi Simpul Seni DKJ, yaitu “Komisi Simpul Seni DKJ tugas utamanya adalah melakukan pendataan pegiat seni di Jakarta yang diharapkan nantinya bisa membuat semacam Wikipedia versi seni.” DKJ juga bertugas untuk mengadvokasi pegiat seni, khususnya yang berada di Daerah Khusus Jakarta. “Jika pegiat seni memiliki masalah, bisa kapan saja datang ke kantor kami di lantai 14 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki,” ucap Imam Ma’arif sebagai anggota Komisi Simpul Seni DKJ.
Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan oleh DKJ untuk menjelaskan berbagai program yang sedang dijalankan oleh komite-komite masing-masing, seperti Pekan Komponis Indonesia, Jakarta Sound Rhapsody dari Komite Musik, dan Jakarta International Contemporary Dance Festival dari Komite Tari. Selain itu, DKJ membuka kesempatan bagi para pegiat seni untuk menyampaikan aspirasi dan masukan mereka. Dialog yang terjadi antara DKJ dan para pegiat seni Jakarta Timur, menjadi ajang untuk bertukar pikiran, mendengarkan keluh kesah, serta merumuskan kebijakan dan program-program yang dapat memperkuat ekosistem seni di Jakarta.
Secara keseluruhan, pertemuan DKJ dengan pegiat seni serta Sudin Jakarta Timur berjalan dengan sangat baik dan produktif. Dialog ini tidak hanya mempererat hubungan antara DKJ dan para pegiat seni serta Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi di Jakarta Timur, tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih erat di masa mendatang. DKJ diharapkan dapat terus melakukan kunjungan ke sanggar-sanggar seni di Jakarta Timur dan mendukung penyelenggaraan kegiatan seni di wilayah tersebut. Dengan adanya dialog yang diadakan, diharapkan kesenian di Jakarta, khususnya di Jakarta Timur, dapat terus berkembang dan mendapatkan dukungan yang lebih baik dari berbagai pihak.