DKJ Choreo-Lab diadakan untuk memetakan potensi koreografer muda di Indonesia dan menjadi platform dalam menelaah dan mengkritisi praktik koreografi masing-masingnya. Format ‘laboratorium’ yang dipilih DKJ memperlihatkan proses sebagai fokus utama, bukan produk akhir. Bagaimana koreografi dicipta dan dihadapkan pada konteks global adalah bagian penting dari proses penciptaan tari. Kreativitas ini melibatkan proses berpikir kritis yang dialektis – elemen penting yang cenderung hilang dalam praktik seni tari kontemporer Indonesia di tahun-tahun terakhir ini.
Pada 2-5 Juni 2015 ketiga koreografer muda terpilih itu, sudah melalui proses lokakarya di Studio Hanafi, Depok. Bertindak sebagai fasilitator adalah pengampu Suprapto Suryodarmo, pencipta sistem gerak Amerta dan perupa Hanafi. Kemudian ketiga koreografer tersebut kembali ke kota masing-masing untuk berproses dan merespon materi dalam lokakarya.
Kembali ke studio masing-masing, DKJ meminta Zen Hae, Penulis menjadi teman diskusi Gintar Prmana Ginting (Ndemi Ku Kita) dan Muh Nur Qomaruddin, Aktor Teater Garasi untuk Ari Ersandi (PINTU MeNUSIa). Program ini juga melibatkan Lawe Samagha sebagai konsultan musik untuk Ari Ersandi (PINTU MeNUSIa) dan sebagai pemusik untuk Moh. Hariyanto (GHULUR).
Leave A Comment