Sejak kelahirannya yang dibidani Dewan Kesenian Jakarta pada 1974, dengan nama Pameran Besar Seni Rupa, Jakarta Biennale telah berevolusi. Lahir dengan sebuah visi bahwa kota Jakarta membutuhkan ajang pencapaian seni rupa yang dipersembahkan untuk publik, Jakarta Biennale berkembang seiring arus perubahan publiknya dan masyarakat seni kota ini, juga dunia.

Pada 2019, program Jakarta Biennale yang terbaru sudah dipersiapkan dan seharusnya diselenggarakan akhir tahun 2020 ini. Dolorosa Sinaga, pematung dan aktivis kemanusiaan, dipilih sebagai Direktur Artistik Jakarta Biennale, dan bersama Direktur Program dari Komite Seni Rupa, Farah Wardani, menggagas tema “ESOK” untuk Jakarta Biennale yang akan dilaksanakan. Proses penggagasan kuratorial ESOK mengajak tiga kurator muda yang sedang aktif di kancah seni rupa kontemporer global, Grace Samboh dan Sally Texania dari Indonesia, dan Qinyi Lim dari Singapura. Proses ini dimulai pada Januari 2020.

Namun, memasuki Februari dan Maret 2020 pandemi Covid-19 melanda dunia dan khususnya dunia seni rupa Indonesia. Sebagai salah satu yang terdampak, Jakarta Biennale memutuskan menunda penyelenggaraan hingga akhir 2021. Di tengah kesulitan dan ketidakpastian, pandemi dan penundaan ini tidak disikapi dengan kevakuman. Justru Jakarta Biennale berinisiatif untuk terlibat dalam upaya menjaga semangat berkesenian dan produksi pengetahuan lewat payung program Road to Jakarta Biennale sepanjang 2020, yang telah hadir dalam berbagai platform digital dan media sosial Dewan Kesenian Jakarta dan Jakarta Biennale.

Sepanjang 2020 pula, di tengah krisis dan terpisah jarak, dengan pimpinan Dolorosa para kurator tetap melanjutkan proses kuratorial lewat dialog reguler secara daring dan penelitian arsip – memanfaatkan sebaik-baiknya masa inkubasi yang diberikan oleh jeda selama pandemi demi mematangkan tema ESOK.  Informasi lebih lengkap tentang Jakarta Biennale 2021: ESOK bisa disimak melalui website www.jakartabiennale.id , atau ikuti Instagram @jakartabiennale.

Mengawali tahun ini,  Dewan Kesenian Jakarta  telah bersiap merealisasikan Jakarta Biennale 2021: ESOK dan memperkenalkan Tim Kurator JB 2021: ESOK, Grace Samboh, Sally Texania dan Qinyi Lim. Grace, Sally dan Qinyi dibantu oleh dua Asisten Kurator Akmalia Rizqita dan Rachel Katherina.

Berdiri, kiri-kanan: Grace Samboh, Qinyi Lim, Sally Texania (tim kurator JB2021). Duduk, kiri-kanan: Dolorosa Sinaga (Direktur Artistik JB2021), Farah Wardani (Direktur Program, Komite Seni Rupa DKJ)

Tim Kurator JB2021 menggagas serta merilis Blog Kuratorial untuk membagi proses kuratorial dan pemikiran mereka melalui laman blog.jakartabiennale.id , dan juga akan meluncurkan serangkaian diskusi daring dengan jejaring seniman dan kritikus seni mancanegara. Sila simak Blog baru Jakarta Biennale dan tunggu info rangkaian program kuratorial JB berikutnya menuju ESOK 2021!

Program Kuratorial Jakarta Biennale 2021: ESOK
didukung oleh: