Ketika kami memutuskan menggelar lagi Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021 ini, pertanyaan besarnya adalah seberapa antusias penyair Indonesia menyambutnya, mengingat jarak waktu yang lama dengan yang pertama.

Tidak seperti saudara programnya, yakni sayembara novel yang sudah berumur panjang sekali, dan sudah punya reputasinya sendiri, sayembara untuk genre puisi ini seakan masih mencari posisi dan bentuk.

Kami cemas, tapi untunglah kecemasan itu tak beralasan.

Benar seperti yang disebutkan oleh Ketua DKJ, Danton Sihombing, bahwa kami ingin terus memperbaiki kualitas sayembara, dan menjadikan ini sebagai upaya menempatkan sastra sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan khalayak.

Dari segi jumlah, meski menurun, kami harus berbesar hati. Tahun ini Sayembara Manuskrip Puisi DKJ menerima 457 naskah dari 696 peserta yang  mendaftar. Sungguh antusiasme yang luar biasa.

Mengutip Danton Sihombing, Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta adalah sebuah kesempatan yang membuka peluang bagi para penyair untuk mendapatkan legitimasi dalam kekaryaannya.

“Meskipun baru diselenggarakan untuk yang kedua kali, sayembara ini terbukti melahirkan karya-karya puisi terbaik; karya-karya pemenang sayembara pertama (2015) mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri,” ujar Danton.

Menulis puisi barangkali memang sebuah kerja kontradiktif. Puisi tak seperti novel misalnya, ketika dibukukan pun tak menjanjikan banyak pada penulisnya. Atau bahkan tak pernah menjanjikan apa-apa. Sementara itu puisi seakan menuntut banyak sekali: para penulis puisi yang bersungguh-sungguh senantiasa menanggung beban membawa kebaruan.

Soal ini telah sejak semula menjadi pembicaraan, bahkan perdebatan yang tak pernah kehabisan bahan. Konteksnya  bisa macam-macam: konvensi vs inovasi, periodisasi atau kelahiran angkatan baru, sastra kontekstual, dan lain-lain. Kadang tuntutan atas kebaruan itu malah menjadi sumber olok-olok. Semacam, sebutlah sikap antipuisi. Akan tetapi kenyataannya begitulah puisi berkembang.

Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021 ingin mengambil bagian dari pekerjaan besar bersama itu. Kerja kami terbiasa dan disemangati oleh semangat transparansi. Buku program ini adalah bagian dari upaya itu. Kami percaya dengan cara itulah manfaat sebesar-besarnya dari kerja bersama ini bisa diraih.

Di buku ini publik bisa membaca dan menilai apa yang menjadi dasar pertimbangan juri untuk memilih naskah yang ditetapkan menjadi pemenang. Dan dijelaskan seobjektif mungkin masing-masing naskah yang dipilih di mana sisi unggul dan kekurangannya.

Selamat membaca. Dan menilai.