DI mana berakhirnya mata seorang penyair? Pertanyaan yang didahului dengan menyebut nama H.B. Jassin, dalam sajak Toto Sudarto Bachtiar “Keterangan” (1962), itu dijawab dengan samar. 

Dia, penyair itu, akan terus menyeret langkah, tak tahu sampai di mana dia akan sampai, tapi sepanjang ia masih berjalan, dengan jari kakinya akan terus ditulisnya sebuah sajak. 

Ambiguitas dalam sajak ini memukau, menghadapkan kita pada pertanyaan apakah dengan demikian menyair adalah pekerjaan sambil lalu atau kegigihan yang mengagumkan karena dalam situasi apa pun terus dipertahankan? 

Seakan melengkapi “Keterangan”, Subagio Sastrowardoyo menulis “Mata Penyair” (1993) yang tak berjalan, atau sudah kembali, membuka jendela ke arah kota dan bergumam, “…apa saja yang sudah kuberikan padamu, kecuali nyawaku ini yang teraniaya.” 

Apakah menyair memang semenegangkan itu? Kesadaran memberi makna pada segala peristiwa dunia (yang dalam sajak disebutkan sebagai mengubah butir pasir menjadi karung emas adalah sebuah siksa) kepada pembaca yang tak peduli tetapi terus menuntut (Kami ingin matamu!), seakan sebuah beban berat, tanpa imbalan, bahkan harus mengorbankan hal yang paling berharga (mata sendiri).

Saat membaca puisi-puisi penyair Tanah Air, kita seperti melihat para pejalan yang berlintasan di jalan-jalan yang petanya dibentangkan atau ditandai oleh Toto dan Subagio itu. 

Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta setiap kali digelar, seperti tahun 2023 ini, antara lain juga untuk itu. Kita ingin melihat ke arah mana lagi para penyair terbaik kita menuju.

Penyair tentu saja menulis puisi tidak hanya untuk sayembara. Menulis puisi adalah sebuah laku yang sepenuhnya pekerjaan personal. Sayembara hanya salah satu jalan untuk “memberikan mata” kepada publik yang senantiasa menuntut agar pasir-pasir persoalan kehidupan menjadi emas makna yang memperkaya batin.

Ketentuan Umum

  1. Mengisi formulir pada tautan daring https://bit.ly/formspuisidkj23
  2. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
  3. Manuskrip belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku cetak, E-Book, dan atau platform digital apapun.
  4. Manuskrip tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa.
  5. Manuskrip ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
  6. Tema bebas.
  7. Manuskrip adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan.
  8. Manuskrip merupakan karya yang ditulis 10 tahun terakhir.

Ketentuan Khusus

  1. Manuskrip menggunakan ukuran halaman A4, spasi 1,5 huruf Times New Roman, ukuran 12;
  2. Manuskrip minimal 40 halaman;
  3. Peserta adalah Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan mengirimkan fotokopi tanda pengenal;
  4. Tidak perlu membubuhkan nama penulis di dalam Manuskrip yang dikirim. Biodata dicantumkan pada file terpisah. Peserta tidak akan lolos seleksi administrasi jika terdapat nama penulis di dalam karya, 
  5. Manuskrip beserta biodata dikirim via email ke spuisi.dkj23@gmail.com dengan format:
  • Subject Email:
    nama lengkap_judul karya_SPUISIDKJ23
    (contoh: Sekar Mekar_Pulang ke Venus_SPUISIDKJ23)
  • Manuskrip format PDF dengan judul file:
    judul karya_SPUISIDKJ23
    (contoh: Pulang ke Venus_SPUISIDKJ23)
  • Biodata format PDF dengan judul file:
    Biodata_nama_judul karya_SPUISIDKJ23
    (contoh: Biodata_Sekar Mekar_Pulang ke Venus_SPUISIDKJ23) 

    Batas akhir pengiriman manuskrip: 19 April 2023 pukul 23.59 WIB

Lain-lain

  1. Hak cipta dan hak penerbitan manuskrip sepenuhnya milik penulis.
  2. Manuskrip pemenang yang diterbitkan menjadi buku harus mencantumkan logo DKJ dan mengirimkan lima eksemplar kepada Dewan Kesenian Jakarta untuk arsip.
  3. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu-gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
  4. Pajak ditanggung pemenang.
  5. Sayembara ini tertutup bagi anggota DKJ Periode 2019—2023 dan keluarga inti Dewan Juri.
  6. Maklumat ini bisa diakses di www.dkj.or.id
  7. Dewan Juri terdiri atas sastrawan dan akademisi sastra.
  8. Para Pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Sastra DKJ 2023 di Taman Ismail Marzuki pada pertengahan tahun 2023.

Hadiah

  • Juara I :  Rp 25.0000.000,00
  • Juara II:  Rp 15.000.000,00
  • Juara III:  Rp 10.000.000,00
  • Naskah Menarik Minat Juri:  Rp 3.000.000,00