Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai mitra strategis Gubernur DKI Jakarta untuk merumuskan kebijakan guna mendukung kegiatan serta pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Propinsi DKI Jakarta, meluncurkan situs web kuratorial untuk fasilitas dan ruang-ruang kesenian yang dikelola oleh Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (UP PKJ TIM) dengan alamat kuratorial.dkj.or.id

“Situs web ini diperuntukan untuk kalangan masyarakat – seniman maupun khalayak luas – yang ingin menggunakan ruang-ruang kesenian di Jakarta sebagai arena ekspresi kreatifnya,” ujar Helly Minarti, Ketua Bidang Program DKJ.

DKJ merasa penting dan perlu meluncurkan situs ini sebagai langkah nyata komitmen DKJ dalam menjalankan salah satu tugas utamanya, yaitu menjaga transparansi proses kuratorial yang dilakukan oleh DKJ terhadap fasilitas dan ruang-ruang kesenian di bawah kelola UP PKJ TIM. Fasilitas dan ruang-ruang kesenian tersebut adalah:

  • Teater Besar, Teater Jakarta, TIM
  • Teater Keci, Teater Jakarta, TIM
  • Plaza Teater Jakarta, TIM
  • Graha Bhakti Budaya, TIM
  • Galeri Cipta II, TIM
  • Galeri Cipta III, TIM
  • Bioskop KINEFORUM, TIM
  • Gedung Kesenian Jakarta
  • Gedung Wayang Orang Bharata
  • Gedung Kesenian Miss Tjitjih

Situs web ini semakin dibutuhkan dengan banyaknya kalangan masyarakat yang melayangkan proposal untuk menggunakan fasilitas dan ruang-ruang kesenian tersebut, terutama dipicu oleh dihapuskannya uang sewa dan diberlakukannya uang retribusi yang terhitung terjangkau. Akibatnya, misi Taman Ismail Marzuki yang sejarahnya didirikan sebagai kolaborasi Pemprov (atas nama Gubernur Ali Sadikin) dan masyarakat seniman pun dengan mudah bergeser menjadi ajang pentas kesenian sekolah dari TK hingga SMA, bahkan juga acara-acara non kesenian lainnya. Tercatat selama periodeJanuari-Maret 2017 sebanyak tujuh acara yang tidak lolos kuratorial DKJ tetap diselenggarakan. Dengan situs web ini sebagai ikhtiar kami, diharapkan tidak ada lagi “kebocoran” penggunaan fasilitas dan ruang-ruang kesenian tanpa melalui proses kuratorial DKJ.

Dalam situs web tersebut juga terdapat spesifikasi ruang setiap gedung pertunjukan dan pameran yang memiliki narasi kesejarahan artistiknya, guna menandai identitasnya sebagai ruang kesenian. Contohnya seperti Teater Kecil yang merupakan bagian dari Teater Jakarta, ditujukan untuk pertunjukan seni eksperimental atau karya seniman muda. Misalnya musik indie, konser musik kamar, uji coba konsep pertunjukan mahasiswa, karya seni komunitas kampus atau sanggar, pertunjukan tahunan sekolah tari atau kursus seni pertunjukan lainnya seperti seni peran dll, yang belum memungkinkan dipentaskan di gedung berkapasitas lebih besar. Fasilitas fisik gedung juga tercantum jelas, seperti ukuran panggung, kapasitas kursi penonton, tata suara, tata cahaya, dan lain-lain.

Situs web ini dibuat ramah pengguna, sehingga cukup mudah dioperasikan bagi pemohon untuk mengirimkan proposal secara daring. Selain itu, kuratorial.dkj.or.id juga dilengkapi dengan keterangan syarat dan ketentuan yang lengkap, yang terdiri dari Pesyaratan Teknis, Pengisian Formulis Aplikasi, Panduan Pengisian Formulir Aplikasi, dan Proses Kuratorial. Pada tahapan “Proses Kuratorial” juga dijelaskan bahwa hasil kuratorial akan diumumkan paling lambat empat minggu setelah pengajuan dilakukan. Sehingga pemohon tidak perlu takut proposalnya “terlewat” atau tidak ada kejelasan.

Seluruh proses kuratorial ini tidak dipungut biaya. Jika ada yang meminta biaya untuk proses kuratorial yang mengatasnamakan Dewan Kesenian Jakarta, itu tidak benar adanya. Situs web ini diluncurkan juga dengan latar belakang dan tujuan untuk memegang teguh tiga poin penting, yaitu menghasilkan pendidikan publik kesenian dan sastra, menghasilkan wacana kesenian dan sastra, sehingga dapat terciptanya kolaborasi.