Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) bersama kineforum dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta mengadakan program penuh cinta untuk kota Jakarta, Film untuk Kota. Pembukaan program tersebut diadakan pada Sabtu, 14 Februari 2015 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki. Pembukaan Film untuk Kota diawali dengan diskusi Film untuk Kota dengan pembicara Elwin Mok dan M. Ismail Fahmi dengan moderator Totot Indrarto, Ketua Komite Film DKJ, pada pukul 16.00 WIB. Acara dilanjutkan dengan pemutaran perdana antologi film pendek Surat Cinta untuk Jakarta pada pukul 19.00 WIB.

Program Film untuk Kota akan diadakan hingga Kamis, 19 Februari 2015 di kineforum, untuk jadwalnya bisa dilihat di sini.

Berikut adalah sinopsis untuk film-film yang akan diputar dalam program Film untuk Kota:

Mencari Sudirman
Panji Wibowo / Leony, Muhamad Khadafi / 2015 / 14 menit / Digital / 12DO
A dan Sudirman adalah sepasang kekasih yang berkantor di jalan Jenderal Sudirman . Suatu hari, Sudirman hilang. SMS tak berbalas, telpon tidak aktif, di tempatnya bekerja tidak ada, di rumah kos tidak ada. Sudirman hilang di Sudirman. A mencari.
Perjalanan A mencari Sudirman mempertemukan secara tak langsung ihwal penamaan sebuah jalan. Memori A pada Sudirman kekasihnya berkelindan dengan official history Jenderal Sudirman. Ingatan A akan Sudirmannya begitu ajeg, tapi apakah ingatan kita akan Jenderal Sudirman? Apakah dia seorang pahlawan, seorang Jenderal Besar? Ataukah ingatan kita berakhir pada jalanan macet, tragedi Semanggi, gedung-gedung perkantoran yang dingin beserta penghuninya yang anonim?

Kok ke Mana?
Chairun Nissa / Jhonny Iskandar, Abdillah Kurdi / 2015 / 20 menit / Digital / 12DO
Abang (6th) dan bapaknya, Jhonny (45th) tinggal di gedung tak bertuan. Si bapak menyulap gedung tersebut menjadi lapangan bulu tangkis dan warung kopi sederhana.
Suatu hari Abang kejatuhan anak tikus dari lubang atap kamarnya. Abang langsung jatuh cinta pada anak tikus yang ia beri nama Kok. Malamnya ketika Abang terlelap, bapak yang tidak suka tikus perlahan-lahan mengambil anak tikus dari kotak Abang dan membuangnya.
Keesokan paginya, Abang terbangun dan menemukan Kok telah hilang. Abang bertanya dan mencari ke seluruh tempat yang ia biasa lewati, tapi tidak satu pun orang mengerti apa yang dicari Abang: Kok yang tidak punya rumah, seperti kisah orang-orang yang ditemui Abang, yang tinggal di Jakarta dan mereka menginginkan rumah.

Rock N’ Roll
Wisnu Surya Pratama / Anggun Priambodo, Putri Ayudya / 2015 / 20 menit / Digital / 12DO
Asti dan Indra adalah dua sahabat yang telah terpisah selama dua tahun karena Asti melanjutkan kuliah ke Belanda. Asti kembali ke Jakarta dengan menemukan sahabatnya telah berubah profesi: dari wartawan menjadi petani.
Untuk merayakan pertemuan mereka kembali, mereka berkeliling Jakarta mengunjungi tempat-tempat makan yang menyimpan memori persahabatan mereka. Sejumlah pertanyaan muncul dalam diri Asti mengenai perubahan sahabatnya. Sebuah perjalanan tentang makanan, persahabatan, rasa cinta dan benci terhadap Jakarta, dan Rock N Roll!

Big Village
Usmar Ismail / Rachmat Hidayat, Mieke Wijaya, Rima Melati, Dicky Zulkarnaen / 1969 / 135 menit / DVD / 18+
Sebuah sketsa tentang Jakarta, yang meski wujud fisiknya kota besar, tapi perilaku orang-orangnya masih dusun. Kisah berputar pada keluarga Partoyo, direktur sebuah perusahaan besar, yang menelantarkan keluarganya. Anak lelakinya sering ngebut dan ditangkap polisi, bahkan terakhir masuk dalam perangkap sebuah gang perjudian. Untuk melunasi hutangnya, ia merampok, ditangkap, dan diadili. Anak perempuannya kabur dengan seorang penyanyi pop. Lalu ada wartawan yang ingin mengikis kebejatan sosial masyarakat, tapi korannya memuat foto-foto setengah bugil, hingga sering cekcok dengan istrinya. Ia menguntit terus keluarga Partoyo. Ada pula seorang ustad yang mencoba memahami perubahan keadaan ini, sambil terus melakukan tugasnya.
Film ini diproduksi dengan dukungan Pemerintah Daerah DKI Jaya.

The Mirror Never Lies (Laut Bercermin)
Kamila Andini / Atiqah Hasiholan, Reza Rahadian, Gita Novalista / 2011 / 100 menit / DVD / 12DO
Pakis (12) berupaya mencari ayahnya yang hilang ketika melaut. Dibesarkan di lingkungan Suku Bajo, suku pelaut yang hidup matinya berada di atas lautan, Pakis menaruh harapan besar ayahnya akan kembali. Sebuah cermin pemberian sang ayah merupakan satu-satunya harapan Pakis untuk bisa bertemu ayahnya kembali. Konflik terjadi ketika ibunya, Tayung (32) kerap kali mematahkan harapan gadis Bajo itu dengan meyakinkannya bahwa sang kepala keluarga telah pergi untuk selamanya.
Di tengah pencarian panjang itu, seorang peneliti lumba-lumba, Tudo (28) datang ke kehidupan mereka. Keberadaan Tudo menumbuhkan cerita baru dalam kehidupan Tayung dan Pakis. Dalam semua rangkaian peristiwa yang membuat mereka saling bertemu, di lautlah mereka belajar untuk menemukan refleksi diri yang sesungguhnya.
Film ini diproduksi dengan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.

Pengejar Angin
Hestu Saputra / Qausar Harta Yudana, Mathias Muchus, Wanda Hamidah, Lukman Sardi / 2011 / 101 menit / DVD / 15+
Dapunta (18), tinggal di Lahat, Sumatra Selatan, sebentar lagi lulus SMA dan harus menentukan masa depannya. Ibu Dapunta, sangat ingin agar Dapunta melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah, tapi sang ayah menentang. Ayahnya lebih menginginkan Dapunta yang dikenal sebagai Pengejar Angin, julukan bagi pelari tercepat di kampung itu, melanjutkan jejaknya sebagai pemimpin dari para Bajing Loncat (perampok truk) di kampung mereka.
Dapunta memutuskan untuk mengikuti kata hatinya. Ia memberanikan diri untuk mengatakannya kepada ayahnya bahwa Ia harus kuliah dengan cara apapun. Dibantu oleh Nyimas, cinta pertamanya, Pak Damar, guru muda yang melihat potensi Dapunta, dan juga Husni sahabatnya. Dapunta pun mulai mengejar mimpinya.
Film ini diproduksi dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Mari nonton Film untuk Kota, acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Untuk pendaftaran sila email ke humas@dkj.or.id dengan subject Film untuk Kota atau SMS ke 0888.0870.1550