Koalisi Warga untuk Jakarta 2030 Memanggil seluruh warga yang peduli dengan nasib Kota Jakarta 20 tahun mendatang dan mengundang rekan-rekan untuk hadir dalam Serial Diskusi Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2030:

Serial 14: SENI DAN KOTA

SABTU 20 FEBRUARI 2010

13.00 – 17.00 WIB

@Italian Institute of Culture – Jakarta

JL. Hos Cokroaminoto, 117

Menteng, 10310 Jakarta

PEMBICARA:

Goenawan Mohammad

Firman Ichsan*

Ade Dharmawan*

*dalam konfirmasi

Rencana Tata Ruang hingga saat ini juga selalu mengakomodasi “ruang untuk”, seperti ruang untuk bermukim, ruang berdagang atau ruang untuk gudang. Jika demikian, dimanakah ruang-ruang untuk interaksi publik, ruang-ruang untuk berkomunikasi, ruang-ruang untuk berefleksi dan ruang-ruang untuk berekspresi?

Sementara Rencana Tata Ruang dengan segala keterbatasannya, selalu memandang kota dalam rupa dua dimensi dari ketinggian, seakan menyederhanakan semua permsalahan dan keberagaman kota yang ada. Akibatnya kota Jakarta dianggap sebagai kota steril, sementara keberagaman tersebut harus menajdi seragam, sementara ruang-ruang publik ‘dipagari’ dan dikomersialisasi.

Seni, dengan kemampuannya sebagai media untuk berefleksi dan menggugat, diharapkan mampu menjadi medium bagi ruang-ruang yang dianggap tak ada dalam Rencana Tata Ruang tersebut. Lalu bagaimana dengan peran seni di(dalam) kota, mampukah seni menjadi medium pembentukan ruang-ruang publik, berekspresi dan berinteraksi didalam kota, khususnya lewat Rencana Tata Ruang?

Informasi:

Email : jakarta2030@gmail.com

Untuk informasi mengenai versi Raperda RTRW Jakarta 2030, peta-peta dan Naskah Akademis, dapat diperoleh di koalisijakarta2030.wordpress.com

Diskusi ini adalah dari dan oleh Swadaya Warga Jakarta untuk Masa Depan Jakarta yang lebih baik