Dunia seni rupa berduka atas meninggalnya tokoh desain Indonesia Irvan Noe’man pada Minggu (19/4) pukul 09.40 WIB di Bandung. Anggota Komite Seni Rupa dan Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2013-2015 tersebut meninggal diusia 58 tahun akibat penyakit liver yang belakangan ini dideritanya dan kelelahan karena aktifitasnya yang mengharuskan bolak balik Jakarta-Bandung.

“Beliau meninggal dunia pagi tadi dan akan dimakamkan di pemakaman keluarga Cikutra, Bandung sekitar pukul 15.00 WIB. Saya kebetulan sedang di Bandung, kemarin sempat telepon dengan beliau untuk janjian ketemu hari ini,” ujar Irawan Karseno, Ketua Pengurus Harian DKJ.

Irvan Noe’man, yang dikenal sebagai aktivis dunia kreatif, mengenyam pendidikan Arsitektur Interior di Insitut Teknologi Bandung (ITB), lalu melanjutkan ke program Master of Industrial Design di Rhode Island School of Design. Putra pertama arsitek Masjid Salman ITB dan masjid TIM, Achmad Noe’man, ini tercatat mendirikan Radio KLCBS – radio komersial dengan format 100% jazz pertama di Indonesia pada 1980, mendirikan perusahaan desain BD+A Design pada 1989 yang selanjutnya berafiliasi dengan EURO RSCG Desain, menggagas Indonesia Design Power (IDP) pada 2006, dan menjabat sebagai Steering Commite di Indonesia Fashion Week. Beliau terlibat aktif dalam penelitian dan penyemaian gagasan awal tentang pengembangan ekonomi kreatif Indonesia di kementrian Perdagangan 2007-2009, juga menjadi pendorong bergulirnya BCCF (Bandung Creative City Forum) sampai akhir hayatnya.

Tokoh desain Indonesia tersebut aktif menggagas FGD Forum sejak 1996 untuk menyebarkan pengetahuan mengenai Industri Grafika. Forum tersebut kemudian pada 2003 mulai menyelenggarakan FGD Expo yang merupakan pameran industri grafis dan kreatif terbesar yang paling menarik di Indonesia. Pada FGD expo 2007 Irvan bertanggung jawab sebagai Ketua Umum.

Kang Irvan, panggilan akrab beliau, pernah menjadi pembicara dalam Congres ICOGRADA di Jepang 2003 dan memberikan loka karya desain di Tung Fang Institute Kaohsiung, Taiwan. Beliau juga sempat menjadi Ketua Jurusan Desain Intitut Kesenian Jakarta (IKJ) periode 1994-1997, pengajar di Universitas Paramadina, serta mengajar lepas di beberapa institusi pendidikan seni.desain lain di Indonesia dan di luar negeri.

Beliau ditunjuk menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.529/2013 dan terpilih untuk menjadi Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan – Pengurus Harian DKJ dalam Rapat Pleno DKJ bulan Mei 2013. Sebagai Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan, Kang Irvan memperkenalkan pendekatan dan cara bekerja yang mengarah ke profesionalisasi di dunia seni. Salah satu impiannya adalah memperbaharui sistem administrasi DKJ yang masih serba manual, sehingga makin memudahkan proses bekerja. Tak segan, ia memanfaatkan jejaringnya untuk berbagi pengetahuan di DKJ, kadang setelah jam kerja. Salah satu program yang ia impikan adalah mengukur potensi kesenian di Jakarta dan menerjemahkannya ke dalam program integral yang menggabungkan beberapa sektor sekaligus. Kang Irvan juga amat membantu dalam proses perekrutan staf tetap DKJ. Ia sering terkesan ketika mewawancarai anak-anak muda berbakat yang penuh semangat berkarya di dunia kesenian, dan sering gemas jika harus kehilangan anak-anak muda ini karena anggaran yang terbatas, atau standar dunia kesenian yang lebih kecil dari dunia industri jasa.

Keluarga besar DKJ sangat berduka dan kehilangan atas wafatnya Irvan A. Noe’man. Kenangan bekerja selama dua tahun terakhir adalah juga pembelajaran yang berharga. Selamat jalan Kang Irvan. Semoga lapang jalan kembali menuju Sang Khalik, semoga keluarga yang ditinggalkan (Rani Razak Noe’man, istri  dan ketiga putra-putri: Qistash Tsana Noe’man, Achmad Kafin Noe’man dan Adla Z.F.I. Noe’man) tetap kuat dan tabah.