Indonesia kembali kehilangan salah satu Maestro-nya. Kali ini dari dunia seni tari tradisi. Hendrawanto Panji Akbar Lutan atau yang dikenal publik dengan nama Dedy Lutan, meninggal dunia Kamis, 10 Juli 2014, sekitar pukul 16.00 WIB, karena stroke.

Penari dan koreografer ternama pendiri Dedy Lutan Dance Company ini lahir di Jakarta, 1951. Ia menyelesaikan pendidikan formal di Departemen Tari Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ, kini Institut Kesenian Jakarta IKJ). Penghargaan terakhir yang diterimanya adalah Maestro Seni Tradisi kategori Anugerah Seni dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.

Demi memperkaya pemahaman budayanya, Dedy menghabiskan lebih dari 20 tahun hidupnya meneliti dan mempelajari warisan tarian-tarian lokal, dengan tinggal bersama penduduk di Nias, Aceh, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Berbagai karya tari bernuansa daerah ini kemudian dibawanya ke dunia internasional, baik Asia, Eropa, maupun Amerika.

Karya terakhirnya, Hutan Pasir Sunyi, yang juga memberinya gelar Doktor bidang Seni Tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bisa dilihat di sini:

http://www.youtube.com/watch?v=bKxIktzl-tc
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/14/1641215/Tarian.Hutan.Dedy.Lutan