Sayembara Naskah Drama adalah salah satu program unggulan dari Dewan Kesenian Jakarta yang telah menghasilkan karya-karya drama kanonik. Sejumlah dramawan dan tokoh teater Indonesia pernah terlibat dalam program ini, baik sebagai peserta, dewan juri maupun pembaca kritis. Melihat pentingnya sumbangan sayembara terhadap proses kreatif para seniman serta membuka ruang kritik teater yang sehat, tahun ini, Komite Teater mengadakan program Road to Sayembara Naskah Teater 2022 dalam format seri pembacaan naskah-naskah drama pemenang dari tahun 1970-2019 lebih dekat. Pembacaan ini diharapkan memperkaya pengetahuan teater di Indonesia, khazanah kritik naskah serta penulisan kreatif bagi mereka yang akan berpartisipasi dalam Sayembara Naskah Teater DKJ  2022.

Seri Membaca Naskah Drama dan Teater terdiri atas 4 sesi webinar yang terbuka untuk umum yang terdiri atas:

 

1. Tradisi Lakon dalam Sayembara

Dewan Kesenian Jakarta pertama kali menyelenggarakan Sayembara Naskah Drama/Lakon di tahun 1972. Proses Sayembara Naskah Lakon dan Teater sesungguhnya membuka ruang untuk membaca gagasan, pengaruh serta refleksi seniman teater atas lingkungan sosial politik maupun lingkungan penciptaan artistik/panggung.

Pada sesi ini, kita akan menelusur ke belakang hal-hal yang terekam dari penyelenggaraan program sayembara serta beberapa naskah pemenang yang memberi gambaran tradisi penulisan naskah drama dan kerja teater di Indonesia yang bisa kita manfaatkan untuk pengayaan kerja hari ini.

Narasumber: Goenawan Mohamad dan Noorca M. Massardi
Moderator: Shohifur Ridho’i

Rabu, 17 November 2021
16.00- 18.00 WIB

Zoom Webinar dan Kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta
Registrasi webinar: https://bit.ly/BedahNaskahDKJ

 

2. Memeriksa Narasi dalam Bayang-bayang Kuasa

Setelah 10 tahun Sayembara Naskah Drama DKJ tak bergulir, ia hadir kembali di tahun 1997/1998 dalam situasi yang berbeda dengan tahun-tahun program ini rutin diadakan. Tak bisa dipungkiri, situasi sosial politik menjadi sumber penghayatan oleh para seniman di masa ini. Ketegangan antara pusat dengan pinggiran serta usaha menerobos narasi penguasa terekam dalam karya-karya yang dihasilkan.

Pada sesi ini, kita akan membaca kembali naskah-naskah pemenang pada periode Orde Baru dan Pascareformasi untuk menemukan perubahan dan perkembangan ide tentang kesenian, kemanusiaan, serta kecenderungan artistik yang berhubungan grup asal penulisnya.

Narasumber: Benny Yohanes & Halim HD
Moderator: Shohifur Ridho’i

Kamis, 18 November 2021
19.00 – 21.00 WIB

Zoom Webinar dan Kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta
Registrasi webinar: https://bit.ly/BedahNaskahDKJ

 

3. Lakon Menguak Tabir: Sebuah Tawaran Narasi Baru

Di akhir Orde Baru, produksi naskah drama dan distribusinya berkurang drastis. Setidaknya demikian yang dapat kami lihat dari program-program Dewan Kesenian Jakarta. Setelah  hampir dua dekade pasca reformasi, Komite Teater DKJ mengubah cara pandang dan visi misi sayembara menjadi sebuah undangan menulis naskah yang sistemnya berupa kurasi non-hierarki. Ketentuan syarat dan definisi naskah yang diterima pun meluas.

Di sesi ini kami ingin melihat bagaimana naskah dimaknai ketika kerja-kerja teater asyik menelusur potensi tubuh, data, dan hubungan interdisiplin dalam proses penciptaannya. Pembahasan sesi ini akan berfokus pada naskah-naskah yang terkurasi melalui Rawayan Award tahun 2016 serta situasi teater yang berkembang di Indonesia.

Narasumber: Afrizal Malna & Autar Abdillah
Moderator: Shohifur Ridho’i

Rabu, 24 November 2021
19.00 – 21.00 WIB

Zoom Webinar dan Kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta
Registrasi webinar: https://bit.ly/BedahNaskahDKJ

 

4. Masa Depan Naskah Teater Kita

Setelah tiga sesi sebelumnya membahas sejarah, pembacaan naskah dan teater yang dihasilkan oleh helat Sayembara Naskah Drama DKJ tahun 70-an hingga 2016, hubungannya dengan kerja penciptaan teater serta sejumlah perubahan radikal yang mungkin ditemukan, di sesi ini kita akan membayangkan bagaimana kemudian naskah drama dan teater dilakukan dan diperlakukan. Tak hanya persoalan estetika penulisan, bentuk dan hubungannya dengan teater tetapi juga habitatnya sebagai sebuah produk kesenian yang bisa berdiri mandiri.

Mungkinkah dengan maraknya penerbitan naskah teater secara mandiri, sejumlah festival pembacaan lakon, dan kelas-kelas penulisan naskah bisa menjadi indikasi bahwa ada kesempatan baru dalam menumbuhkan lingkungan penciptaan naskah drama dan teater di Indonesia? Kita juga akan melihat perangkat dan ekosistem yang dibutuhkan bila ada keseriusan untuk menumbuhkan kembali dan memelihara habitat naskah drama dan teater ini, seperti perlindungan atas hak cipta dan yang terpenting membuka ruang pertukaran gagasan serta kritik yang memajukan kerja penulisan dan penciptaan teater.

Narasumber : Joned Suryatmoko & Agnes Christina
Moderator: Shohifur Ridho’i

Kamis, 25 November 2021
19.00 – 21.00 WIB

Zoom Webinar dan Kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta
Registrasi webinar: https://bit.ly/BedahNaskahDKJ