Dua tahun belakang IMAJITARI, banyak memuat karya-karya  dengan pendekatan digital di dalam film tari. Hal ini juga tidak lepas dari pengalaman di masa pandemi yang mengandaikan pembatasan fisik,  sehingga perluasan dan pembesaran tubuh yang dimungkinkan satu diantaranya adalah dengan melalui medium digital. Kerja-kerja koregrafi menjadi cukup analitik, khususnya terkait dengan penggunaan medium digital yang cukup intens, dimana paska produksi  juga menjadi basis dan elemen perpanjangan produksi koreografi melalui sinematografi.

Pengalaman medium digital di masa pandemi ini juga, sebagai salah satu pengalaman yang akan terus berlanjut di masa yang kita harapankan berakhirnya masa pembatasan fisik  berakhir.  Setidaknya kita bisa melihat, budaya tatap muka melalui layar yang berlangsung di masa pembatasan fisik karena pandemi, nampaknya akan tetap menjadi salah satu  pilihan utama cara orang-orang berkumpul dan bertemu.  Hal ini mengandaikan bahwa ada sesuatu yang bisa terus dibawa, dan dijadikan pendekatan dari pengalaman-pengalaman di masa pandemi ke dalam masa paska pandemi.  Demikian pula dengan praktik-praktik artistik, khususnya di dalam praktik koreografi film tari yang berlangsung di masa pembatasan fisik yang  semakin lebih beragam dibandingkan di masa sebelum pandemi. Pengalaman artistik film tari di masa pandemi ini pulalah, yang pasti akan berlanjut mengalami pertumbuhan dimana keragaman dan kompleksitasnya akan semakin  kentara jika harapan mendapatkan pengalaman menonton ke layar luring bisa kembali berlangsung.

Segera Daftar Melalui Tautan Berikut : bit.ly/imajitari2022

Tim Kuratorial Imajitari 2022

Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta
Yola Yulfianti
Josh Marcy
Saras Dewi
Siko Setyanto
Aiko Senosoenoto

Programer Imajitari 2022
Akbar Yumni